قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,
لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
Kedua ayat tersebut dimuka termasuk dalam 5 ayat penutup SURAT AL AN’ AM, yaitu ayat 161 sampai 165. Ayat 161 bermuatan perintah kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau mengemukakan pernyataan yang tegas kepada kaum musyrik, bahwa yang di anut oleh Nabi Ibrahim AS bukanlah agama seperti yang di anggap oleh mereka, dan bukan pula seperti anggapan kaum ahli kitab yang menyimpang, melainkan agama yang benar dan pandangan hidup yang lurus.
Beliau di perintahkan pila dalam ayat 162 sampai 163 (yang kita pealajari sekarang ini) supaya mengemukakan suatu pernyataan lagi scara tegas bahwa:
- beliau berpegan teguh dan berpedoman kepada agama Nabi Ibrahim As dengan sekaligus mendakwakannya secara lisan maupun dalam bentuk amal nyata
- beliau adalah orang pertama yang mengikuti agama Nabi Ibrahim dengan tulus dan benar
- beliaulah yang memulihkan kemurnian agama Nabi ibrahim As. Setelah diselewengkan oleh oang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Ayat 162 menyebutkan beberapa hal terpenting yang harus di persembahkan semata-mata kepada Allah SWT, bukan kepada yang lain, yaitu:
- shalat; meliputi shalat fardlu dan shalat sunah
- ibadah; dalam ayat tersebut memang tertuju pada ibadah haji dan umrah, namun tidak salah jika dimaknai dengan ibadah dalam arti yang luas
- hidup; artinya hidup itu di fokuskan untuk semata-mata mengikuti ajaran Allah demi mendapatkan keridlaan-Nya
- mati; artinya nyawa pun di korbankan untuk membela dan menjunjung tinggi ajaran Allah SWT sehingga kembali kepangkuan Allah SWT dngan ridla dan di ridlai.
Betapa ayat tersebut mencakup segala jenis amal saleh yang merupakan kinerja hidup orang mukmin di dunia dan infestasi hidupnya kelak di aherat. Karena itu, amal saleh jenis apapun tenunya harus dilandai dengan ikhlas untuk semata-mata mengabdi kepada Allah SWT inilah “KEMURNIAN IBADAH”yang disebutkan dalam judul Bab ini. Bagi orang mukmin tentunya memposisikan diri untuk senantiasa mempersembahkan hidup dan matinya untuk Allah semata-mata, sehingga dalam setiap perbuatanya ia lebih menutamakan nilai-nilai kebajikan dan kesalehan. Ia tidak pantas memiliki kecenderungan duniawi, lalu ingin dipuji dan takut di cela orang dalam beramal da beribadah.
Sedangkan ayat 163 pada bagian pertama berisi penolakan terhadap segala bentuk perilaku “syirik”, baik syirik secara terang-terangan maupun syirik secara terselubung. Syirk terang-terangan berarti masih bertuhan ganda, seperti mempercai pada kekuatan pada benda yang bisa menolong atau menyelamatkan. Sementara syirik terselubung berarti masih bermotif ganda dalam beramal dan beribadah, sehingga berebutan melakukan amal dan ibadah tetapi untuk tujuan mencari pujian atau dukungan. Selanjutnya bagian ahir ayat 163 berisi perintah agar orang mukmin benar-benar menjadi muslim yang mematuhi segala perintah Allah dan menjahui segenap larangan-Nya.