thumbnail-cadangan
" Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: " Bersegaralah kamu sekalian melakukan amal-amal  kebaikan sebelum kedatangan tujuh perkara : 
  1. tidaklah kamu menanti selain masa kemiskinan yang dilupakan orang
  2. masa kecukupan yang membuat kamu lalim
  3. masa sakit yang dapat merusak segalanya
  4. masa tua yang menimbulkan penyesalan
  5. mati mendadak
  6. dajjal (pembohonh), maka sesungguhnya ia adalah makhluk jahat yang di tunggu-tunggu, atau
  7. hari kiamat, maka sesungguhnya hari kiamat itu amat mengerikan dan amat getir" ( HR. AHMAD DAN TURMUDZI )
Dalam hadis dimuka telah ditekankan bahwa manusia tidak boleh menunda-nunda waktu untuk melakukan amal, perbuatan, kerja dan karya yang positif, kontruktif dan bernialai pahala mumpung masih berada dalam kondisi yang memungkinkan. bahkan dalam hadis tersebut telah di ingatkan mengenai adanya beberapa kondisi yang tidak memungkinkan bagi manusia untuk melakukan semuanya itu secara optimal dan maksimal.
  1. kondisi miskin : telah ditekankan mengenai amat pentingnya manfaat kondisi yang serba memungkinkan untuk digunakan secara optimal dalam upaya memperbanyak amal kebajikan, mumpung belum datang masa kemiskinan yang dapat menjadikan manusia sama sekalai dilupakan orang. Yang dimaksud miskin disini barangkali bukan hanya miskin harta, melainkan juga miskin keluarga, miskin amal, miskin kedudukan, dan sebagainya. Bukankah bentuk kemiskinan itiu dapat menjadikan manusia dilupakan orang ?.
  2. kondisi serba ada : tidak semua orang yang miskin harta tidak dapat malakukan amal kebaikan secara optimal. Sebaliknya tidak sedikit orang yang hidupnya serba kecukupan dalam kondisi yang serba ada justru tidak mau menggunakan keserbaadaannya untuk memperbanyak amal kebaikan. Banyak sekali contoh figur manusia yang serba ada malah menjadi tokoh yang zalim, menentan kebenaran, menginjak-injak nilai-nilai kebaikan atau emar hidup dalam pelampiasan nafsu. Semakin hidup serta ada justru semakin kosong hidupnya dari amal kebaikan, bahka semaki banyak berlumuran dosa.
  3. kondisi sakit : hampir seluruh manusia mengalami hal kondisi seperti ini. dan tentunya belawanan dengan kondidi sehat dan segar bugar. yang di maksud sakit dalam hadis tersebut adalah barangkali meliputi sakit fisik, sakit mental dan jiwa. tentu saja kondisi sakit itu dapat merusak segala-galanya antara lain merusak kesempatan u ntuk mencari nafkah, merusak kesgarandan kebugaran untuk berbuat kebakan secara optimal dan maksimal. dalam hadis tersebut telah diingatkan mmpung masih belum kedaangan kndisi saki angtidak dapat di duga-duga, hendaknya kondisi omal selalu di unakan untuk memperbanyak amal kebaikan agar hidup di dunia ini tidak merugi.
  4. masa tua : masa tua sangat awan dengan munculnya sifat pelupa sehingga menyebabkan kompetisi dalam berbuat kebaikan tidak dapat di lakukan secara optimal dan maksinmal sebagaimana pada masa muda, karena itu dalam hadis telah di ingatkan bahwa memperbanyak amal kebaikan jangan di tunda-tunda sampai melewati masa-masa muda karena setelah memasuki masa tua akn di pastikan adanya kesulitan untuk mengoptimalisasikan dan memaksimalkan memperbanyak amal kebaikan.
  5. mati mendadak : siapa yang dapat memperhitungkan dan meduga bahwa mati itu itu masih jauh ataupun dekat. ada yang sehat bugar mati namun sbaliknya ada yang sakit sampai bertahun-tahun justru malah sembuh. inilah yang di maksud dala hadis telah ditekankan betapa pentinnya kegemaran ketekunan dalam kompetisi memperbayak amal kebaikan sebelum mati menjemput manusia.
  6. datangnya dajjal : segala bentuk sumber fitnah yang akan muncul di akhi zaman. tidak ada satu pun fitnah di muka bumi ini lebih besar daripada fitnahnya.
  7. datangnya hari kiamat : datangnya hari iamat merupakan salah satu hal-hal yang bersifat ghaib tiada yang tahu selain Allah. kerahasiaan datangnya hari kiamat itu semestinya dapat mendorong seseorang untuk saling berkompetisi dalm berbuat kebaikan bukan untuk menambah-nambah beban dosa yang kelak akan di petangungjawabkan kelak di hari kiamat.
Demikianlah yang dimaksud dalam penekanan hadis di muka tentang pentingnya kompetisi dalam berbuat kebaikan sebelum datang 7 perkara yang dapat enghambatnya

thumbnail-cadangan
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41)
Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (42)

menurut tafsir al mu'tabar
QS AR RUM ayat 41 menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi tidak lain karena ulah manusia itu sendiri yaitu melalkukan peperangan di luar koridoridor syariat allah. dalam peperangan itu manusia membunuh manusia yang oleh Allah dilindungi hak hidupnya, bahkan merusak segala tatanan alam yang ada.
sedangkan QS AR RUM ayat 42 menekankan pentingnya kajian sejarah tentangnya perilaku umat-umat terdahulu untuk menjadi pelajaran bagi generasi di belakangnya.
menururt tafsir kontemporer
QS AR RUM ayat 41-42 bisa menjadi dalil tentang kewajiban tentang melestarikan lingkungan hidup, sebab terjadinya berbagai macam bencana juga karena ulah manusia yang mengeksploitasi alam tanpa di imbangi dengan upaya pelestarian.
Terlebih dahulu dalam QS AR RUM ayat 40 telah disebutkan bahwa perilaku orang-orang musyrik tidak ada lain adalah bertuhan ganda. perbuatan syirik ini di tuding oleh allah salah satu faktor utama timbulnya kerusakan di muka bumi. maka kedua ayat di atas (QS AR RUM ayat 41-42) lebih lanjut menjelaskan bahwa tidak sedikit manusia dari kalangan bangsa-bangsa terdahulu menginjak-injak hukum allah dengan malakukan berbagai bentuk perbuatan maksiat. di kalangan mereka telah merajalela kezaliman dan keserakahan, yang kuat merampas hak-hak kaum lemah. karena itu, kepada mereka allah tumpahkan azabnya tanpa satu pun manusia yang mampu mengelaknya.
Next..................
kedua ayat dimuka merupakan satu paket "ajaran samawi" untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kerusakan tatanan alam dan lingkungan di muka bimi ini pada hakekatnya bersumber dari kerusakan yang terjadi pada diri manusia seperti :
  1. kerusakan iman : syirik
  2. kerusakan fitrah : mengabaikan hukum-hukum allah
  3. kerusakan akal fikiran : menghalalkan segala cara
  4. kerusakan moral : melanggar susila, budaya dan peradaban.